Pengertian : Tindakan yang dilakukan untuk
mengatasi henti nafas dan henti jantung
Tujuan : Untuk mengatasi henti nafas dan
henti jantung sehingga dapat pulih kembali
Indikasi :
1. Henti nafas (Respiratory
Arrest), henti nafas yang bukan disebabkan gangguan pada jalan nafas dapat
terjadi karena gangguan pada sirkulasi (asistole, bradikardia, fibrilasi
ventrikel)
2. Henti jantung (Cardiac Arrest)
dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti:
- Hipoksemia karena berbagai sebab
- Gangguan elektrolit (hipokalemia, hiperkalemia, hipomagnesia)
- Gangguan irama jantung (aritmia)
- Penekanan mekanik pada jantung (tamponade jantung, tension pneumothoraks)
Diagnosis :
- Tidak terdapat adanya pernafasan (dengan cara Look-Listen-Feel)
- Tidak ada denyut jantung karotis
Perhatian :
Pada pasien yang telah terpasang
monitor EKG dan terdapat gambaran asistole pada layar monitor, harus
selalu dicek denyut nadi karotis untuk memastikan adanya denyut jantung. Begitu
juga sebaliknya pada pasien terpasang monitor EKG yang telah di-RJP terdapat
gambaran gelombang EKG harus diperiksa denyut nadi karotis untuk memastikan
apakah sudah teraba nadi (henti jantung sudah teratasi) atau hanya gambaran EKG
pulseless. Jika nadi karotis belum teraba maka RJP dilanjutkan
Tindakan
Tanpa alat :
a.1 (satu) orang penolong : memberikan
pernafasan buatan dan pijat jantung luar dengan perbandingan 2 : 30 dalam 2
menit (5 siklus). Tiap 5 siklus dievaluasi dengan mengecek pernafasan (LLF) dan
jantung (perabaan nadi karotis). Jika masih henti jantung dan henti nafas, RJP
dilanjutkan
b. 2 (dua) orang penolong :
memberikan pernafasan buatan dan pijat jantung luar yang dilakukan oleh
masing-masing penolong secara bergantian dengan perbandingan 2 : 30 dalam 2
menit (5 siklus). Tiap 5 siklus dievaluasi dengan mengecek pernafasan (LLF) dan
jantung (perabaan nadi karotis). Jika masih henti jantung dan henti nafas, RJP
dilanjutkan dengan berganti orang.
c. Pijat jantung luar diusahakan 100
kali/menit
Dengan
alat :
Untuk mencapai hasil RJP yang lebih
baik harus segera diusahakan pemasangan intubasi endotrakeal
RJP
dihentikan bila :
- Jantung sudah berdetak ditandai adanya nadi dan nafas sudah spontan
- Mengecek nadi dan pernafasan
- Penolong sudah kelelahan
- Pasien dinyatakan tidak mempunyai harapan lagi/meninggal