STRATEGI PERJUANGAN ORGANISASI
PERGERAKAN NASIONAL
pabila kita melihat
dari segi perjuangannya organisasi yang ada pada masa pergerakan nasional
Indonesia antara tahun1920-1942 memiliki 2 strategi perjuangan yaitu radikal
dan moderat. Perjuangan bersifat radikal adalah perjuangan yang amatkeras
menuntut perubahan dengan cara melakukan nonkoorperasi (tidak bekerja sama)
terhadap pemerintah kolonial. Pergerakan Nasional bersifat moderat adalah
perjuangan yang menghindari tindakan kekerasan atau perilaku ekstrem yang
ditandai dengan penerapan taktik koorperasi (kerjasama) terhadap penguasa
kolonial.
a.
Orgnisasi-organisasi
Pergerakan Nasional Nasional Indonesia yang Bersifat Radikal
Organisasi-organisasi radikal
merupakan taktik non koorperasi kepada Belanda. Mereka menuntut perubahan
sekeras-kerasnya dan secepat-cepatnya. Semua hal yang berkenaan dengan
pencapaian cita-citanya diusahakan sendiri,antara lain melalui jalinan
persamaan nasional,memajukan pendidikan,dan meningkatkan kegiatan sosial untuk
mensejahterakan rakyat.
Salah satu bukti radikalisme adalah
tidak bersedia duduk dalam Dewan Rakyat (Volks Raad) yang dibentuk
pemerintah Belanda. Periode ini berlangsung antara tahun 1920-1930. Hal ini
dipengaruhi oleh perkembangan politik diluar negeri, seperti Revolusi
Rusia tahun 1917 yang memengaruhi tumbuh
dan berkembangnya gerakan komunis internasional. Di Hindia Belanda,kelompok
sosial demokrat Belanda memberi angin terhadap gerakan radikal yang
progresif-revolusioner melalui wadah ISDV tahun 1914.
Gerakan radikal berupa