:D

selamat datang...

Selasa, 01 Oktober 2013

penilaian korban


 "PENILAIAN KORBAN"


APA YANG HARUS KITA LAKUKAN KETIKA MENEMUKAN KORBAN ????

Tindakan penilaian korban atau sering disebut juga Bantuan Hidup Dasar ( BHD ) terdiri dari :
1.      Penilaian Keadaan
Pada saat sampai di lokasi kejadian hal yang pertama kali harus dilakukan adalah menilai keadaan sekitar.Apakah aman atau tidak bagi dirinya.Jika ragu lebih baik minta bantuan kepada orang dewasa.

Perhatikan :
š Bagaimana kondisi pada saat itu ?
š Kemungkinan apa saja yang akan terjadi ?
š Bagaimana mengatasinya ?
INGAT......!!!!!!
Amankan diri sendiri terlebih dahulu,
keselamatan penolong nomor 1
 





Di lokasi
Secara umum tugas seorang penolong saat tiba di lokasi adalah :
 Memastikan keselamatan penolong, penderita, dan orang-orang di sekitar lokasi kejadian
 Penolong harus memperkenalkan diri, bila memungkinkan
 Menentukan keadaan umum kejadian ( mekanisme cedera )
 Mengenali dan mengatasi gangguan cedera yang mengancam nyawa
 Stabilkan penderita dan meneruskan pemantauan
 Minta bantuan bila diperlukan

Dalam melakukan tugas sebagai penolong, juga diperlukan berbagai informasi untuk menunjang penilaian. Tahukah kamu, informasi dapat kita peroleh dari :
š Kejadian itu sendiri
š Penderita ( bila sadar )
š Keluarga ( saksi )
š Mekanisme kejadian
š Perubahan bentuk yang nyata ( cedera yang jelas )
š Gejala atau tanda khas suatu cedera atau penyakit

2.      Penilaian Dini
Pada saat menghadapi penderita, kita perlu menentukan kondisi penderita secara umum. Hal-hal yang ditentukan yaitu :

a.      Kesan umum
Langkah ini digunakan untuk menentukan apakah penderita merupakan kasus trauma atau kasus medis. Perbedaannya adalah sebagai berikut ;
-  Kasus Trauma           : Kasus yang disebabkan oleh suatu ruda-paksa. Mempunyai
                                 tanda-tanda yang jelas dan terlihat atau teraba. Misalnya luka
                                 terbuka, memar, patah tulang, dan lain sebagainya.
-  Kasus Medis             : Kasus yang diderita sesorang tanpa ada riwayat ruda-paksa.
                                 Contohnya sesak napas, pingsan.
b.      Memeriksa kesadaran
Ada empat tingkatan kesadaran penderita.Yaitu :
1.   Awas                             =    Alert
2.   Suara                             =    Voice
3.   Nyeri                             =    Pain
4.   Tidak Respon                =    Un Respon
Selalu ingat ASNT = AVPU
 


c.       Memastikan jalan napas terbuka dengan baik
Jika penderita tidak respon gunakan teknik angkat dagu dan tekan dahi.
d.      Untuk menilai pernapasan
Setelah jalan napas berjalan dengan baik maka penolong harus menilai pernapasan penderita degan cara :
@  Lihat           :           lihat kembang kempis rongga dada korban   
@  Dengar        :           dengarkan irama napas korban
@  Rasakan      :           rasakan hembusan napas korban
e.       Menilai denyut nadi
Sebelum melakukannya, kita lihat dulu kondisi korban apakah sadar atau tidak. Jika sadar, cara yang digunakan adalah dengan meraba nadi pergelangan tangan ( radial ). Sedangkan bagi korban yang tidak sadar, nadi yang diperiksa adalah di bagian leher ( carotis ).
f.       Hubungi Bantuan
Usahakan untuk segera minta bantuan rujukan. Kita bisa meminta bantuan kepada orang lain atau melakukannya sendiri. Misalnya dengan telepon.

3.      Pemeriksaan Fisik
Tindakan ini melibatkan penglihatan, perabaan, dan pendengaran.
Tanda apa saja yang perlu kita temukan saat melakukan pemeriksaan fisik...???
1.      Apakah ada Perubahan bentuk pada bagian tubuh si korban ?
2.      Apakah ada Luka terbuka ( terlihat jelas ) pada tubuh korban ?
3.      Apakah korban merasakan Nyeri saat bagian tubuhnya kita raba atau tekan ?
4.      Apakah ada Bengkak pada tubuh korban ?

Agar lebih mudah mengingatnya, kita menyebut tanda-tanda tersebut dengan istilah PLNB

Untuk pemeriksaan lebih lanjut kondisi korban, perlu dilakukan pemeriksaan yang lebih lengkap dari ujung kepala sampai ujunbg kaki.
1.      Kepala
è Telinga
è Hidung
è Mata
è Mulut
2.      Leher
3.      Dada
4.      Perut
5.      Punggung
6.      Panggul
7.      Anggota gerak atas dan bawah
PENTING...!!!!!
Pada pemeriksaan anggota gerak selain PLNB juga lakukan pemeriksaan gerakan sensasi dan sirkulasi ( GSS ).
 





4.      Pemeriksaan Denyut Nadi
Setiap kali jantung berdenyut maka pembuluh nadi akan melebar dan berkonstraksi saat darah melaluinya. Nadi adalah gelombang tekanan yang dihasilkan oleh denyut jantung.
Denyut nadi dapat diperiksa di bagian :
-   Leher ( Pembuluh nadi leher / Arteri karotis )
-   Lengan atas ( Pembuluh nadi lengan atas / Arteri brakialis )
-   Pergelangan tangan ( Pembuluh nadi pergelangan tangan / Arteri radialis )
-   Lipat paha ( Pembuluh nadi lipat paha / Arteri femoralis )
Cara memeriksa nadi :
-   Pasien berbaring atau duduk dengan tenang
-   Raba nadi yang akan diperiksa dengan telunjuk dan jari tengah
-   Tekan sedikit sampai nadi teraba, lalu mulai menghitung sambil melihat penunjuk detik pada jam
-   Bila denyut nadi teratur, nadi diperiksa selama 15 detik dan hasilnya dikalikan 4 untuk mendapatkan denyut nadi permenit. Bila denyut nadi tidak teratur, diukur selama 60 detik
-   Laporkan juga teratur atau tidak, kuat atau lemah denyut nadi penderita

Denyut Nadi
Bayi                    :  120 – 150 X / menit
Anak                   :  80 – 150 X / menit
Dewasa               :  60 – 90 X /menit
5.      Pemeriksaan Pernapasan
Pada penderita sadar jangan sampai penderita mengetahui bahwa frekwensi pernapasannya sedang dihitung. Genggam tangan penderita lalu letakkan di atas dada atau perut penderita, lalu amati gerakan naik turunnya.
Satu pernapasan adalah satu kalli menghirup napas dan satu kali mengeluarkan napas ( satu kali gerakan naik dan turun ). Pernapasan dihitung selama 30 detik, lalu dikalikan 2 untuk mendapatkan frekwensi pernapasan permenit.
Frekwensi Pernapasan
Bayi                    :  25 – 50 X / menit
Anak                   :  15 – 30 X / menit
Dewasa               :  12 – 20 X / menit

6.      Pemeriksaan Suhu
Pada pemeriksaan suhu tubuh cukup diperoleh data suhu relatif.Apakah ada peningkatan atau penurunan suhu yang dilakukan dengan perabaan dengan menggunakan punggung tangan pada dahi atau leher.
Kelembapan kulit juga harus dinilai ( berkeringat atau kering )
Warna kulit juga perlu dinilai
Pucat
Dapat terjadi akibat gangguan peredaran darah
Kemerahan
Tekanan darah tinggi, keracunan alkohol, luka bakar, demam, penyakit infeksi
Kebiruan ( sianossi )
Kurangnya oksigen dalam darah
Kekuningan
Sering merupakan tanda gangguan hati
Biru kehitaman
Tanda perdarahan bawah kulit












RIWAYAT PENDERITA

Untuk mengetahui penyebab atau pencetus suatu kejadian, mekanisme kejadian atau perjalanan suatu penyakit maka diperlukan wawancara yang dapat dilakukan dengan penderita, keluarganya atau saksi mata.Riwayat penderita ini sangat penting pada kasus medis.Untuk memudahkan, dikenal akronim KOMPAK.

K   =    Keluhan utama         
Sesuatu yang sangat dikeluhkan penderita.Gejala adalah hal-hal yang hanya dapat dirasakan oleh penderita misalnya nyeri, pusing.Tanda adalah hal-hal yang dapat diamati oleh orang lain. Saat melakukan Tanya jawab hindari jawaban YA atau TIDAK. Usahakan memberikan pertanyaan terbuka.
O   =    Obat-obatan yang diminum
Tanyakan apakah penderita sedang dalam proses pengobatan. Gangguan yang dialami mungkin akibat lupa minum atau mene;an obat tertentu. Contohnya seorang penderita kencing manis mengalami masalah kadar gula darah yang tinggi karena lupa minum obat sebelum makan.
M  =    Makanan / Minuman terakhir
Hal ini dapat dijadikan dasar terjadinya kehilangan kesadaran pada penderita. Selain itu data ini juga penting untuk diketahui bila ternyata penderita harus menjalani pembedahan di RS.
P    =    Penyakit yang diderita
Riwayat penyakit yang sedang diderita atau pernah diderita yang mungkin berhubungan dengan keadaan yang dialami penderita saat ini. Contohnya asma dan jantung.
A   =    Alergi yang dialami
Perlu dicari apakah penyebab pada penderita ini mungkin merupakan suatu bentuk alergi terhadap bahan-bahan tertentu. Umumnya penderita atau keluarga sudah mengetahuinya dan sudah memahami mengatasi keadaan itu.
K   =    Kejadian
Kejadian yang dialami penderita sebelum kecelakaan atau sebelum timbulnya Waspadai Gejala dan Tandanya! Penyakit yang diderita saat ini.
INGAT......!!!!!!!
Penolong tidak membuat diagnosa, tetapi dapat membuat kesimpulan berdasarkan hasil temuannya.
 










PEMERIKSAAN BERKALA

Usahakan pemeriksaan terus dilanjutkan secara berkelanjutan sebelum mendapat pertolongan medis. Secara umum pada pemeriksaan berkala harus dinilai kembali :
-   Tingkat kesadaran
-   Nilai kembali jalan napas dan perbaiki bila perlu
-   Nilai kembali pernapasan, frekwensi dan kualitasnya
-   Periksa kembali nadi penderita
-   Nilai kembali keadaan kulit ; Suhu, kelembapan dan kondisinya
-   Periksa kembali secara seksama mungkin ada bagian yang belum diperiksa atau sengaja dilewati
-   Nilai kembali penatalaksanaan penderita ( secara keseluruhan )
-   Pertahankan komunikasi dengan penderita untuk menjaga rasa aman dan nyaman
PELAPORAN

Setelah selesai menangani penderita dan penolong melakukannya dalam tugas maka semua pemeriksaan dan tindakan pertolongan harus dilaporkan secara singkat dan jelas kepada penolong selanjutnya.
Dalam laporan sebaiknya dicantumkan :
-   Umur dan jenis kelamin penderita
-   Keluhan utama
-   Tingkat kesadaran
-   Keadaan jalan napas
-   Pernapasan
-   Denyut nadi
-   Pemeriksaan yang penting
-   KOMPAK yang penting’
-   Penatalaksanaan
-   Perkembangan lainnya yang dianggap penting

Tidak ada komentar:

Posting Komentar