"PENILAIAN KORBAN"
APA YANG HARUS KITA LAKUKAN KETIKA MENEMUKAN KORBAN
????
Tindakan penilaian korban atau sering disebut
juga Bantuan Hidup Dasar ( BHD ) terdiri dari :
1.
Penilaian Keadaan
Pada
saat sampai di lokasi kejadian hal yang pertama kali harus dilakukan adalah
menilai keadaan sekitar.Apakah aman atau tidak bagi dirinya.Jika ragu lebih
baik minta bantuan kepada orang dewasa.
Bagaimana kondisi pada saat itu ?
Kemungkinan apa saja yang akan terjadi ?
Bagaimana mengatasinya ?
INGAT......!!!!!!
Amankan diri sendiri terlebih dahulu,
keselamatan penolong nomor 1
|
Di lokasi
Secara
umum tugas seorang penolong saat tiba di lokasi adalah :
Memastikan keselamatan penolong, penderita,
dan orang-orang di sekitar lokasi kejadian
Penolong harus memperkenalkan diri, bila
memungkinkan
Menentukan keadaan umum kejadian ( mekanisme
cedera )
Mengenali dan mengatasi gangguan cedera yang
mengancam nyawa
Stabilkan penderita dan meneruskan pemantauan
Minta bantuan bila diperlukan
Dalam melakukan tugas sebagai penolong, juga
diperlukan berbagai informasi untuk menunjang penilaian. Tahukah kamu, informasi
dapat kita peroleh dari :
Kejadian itu sendiri
Penderita ( bila sadar )
Keluarga ( saksi )
Mekanisme kejadian
Perubahan bentuk yang nyata ( cedera yang
jelas )
Gejala atau tanda khas suatu cedera atau
penyakit
2.
Penilaian Dini
Pada
saat menghadapi penderita, kita perlu menentukan kondisi penderita secara umum.
Hal-hal yang ditentukan yaitu :
a.
Kesan umum
Langkah
ini digunakan untuk menentukan apakah penderita merupakan kasus trauma atau
kasus medis. Perbedaannya adalah sebagai berikut ;
- Kasus Trauma : Kasus yang disebabkan oleh suatu
ruda-paksa. Mempunyai
tanda-tanda
yang jelas dan terlihat atau teraba. Misalnya luka
terbuka,
memar, patah tulang, dan lain sebagainya.
- Kasus Medis :
Kasus yang diderita sesorang tanpa ada riwayat ruda-paksa.
Contohnya
sesak napas, pingsan.
b.
Memeriksa kesadaran
Ada
empat tingkatan kesadaran penderita.Yaitu :
1. Awas = Alert
2. Suara = Voice
3. Nyeri = Pain
4. Tidak Respon =
Un Respon
Selalu ingat
ASNT = AVPU
|
c. Memastikan jalan napas terbuka dengan baik
Jika penderita tidak respon gunakan teknik angkat dagu
dan tekan dahi.
d.
Untuk menilai pernapasan
Setelah
jalan napas berjalan dengan baik maka penolong harus menilai pernapasan
penderita degan cara :
@ Lihat : lihat
kembang kempis rongga dada korban
@ Dengar : dengarkan irama napas korban
@ Rasakan : rasakan hembusan napas korban
e.
Menilai denyut nadi
Sebelum
melakukannya, kita lihat dulu kondisi korban apakah sadar atau tidak. Jika
sadar, cara yang digunakan adalah dengan meraba nadi pergelangan tangan (
radial ). Sedangkan bagi korban yang tidak sadar, nadi yang diperiksa adalah di
bagian leher ( carotis ).
f.
Hubungi Bantuan
Usahakan
untuk segera minta bantuan rujukan. Kita bisa meminta bantuan kepada orang lain
atau melakukannya sendiri. Misalnya dengan telepon.
3.
Pemeriksaan Fisik
Tindakan
ini melibatkan penglihatan, perabaan, dan pendengaran.
Tanda
apa saja yang perlu kita temukan saat melakukan pemeriksaan fisik...???
1. Apakah ada Perubahan bentuk pada bagian tubuh si korban ?
2. Apakah ada Luka terbuka ( terlihat jelas ) pada tubuh korban ?
3. Apakah korban merasakan Nyeri saat bagian tubuhnya kita raba atau tekan ?
4. Apakah ada Bengkak pada tubuh korban ?
Agar lebih mudah mengingatnya, kita menyebut tanda-tanda
tersebut dengan istilah PLNB
Untuk
pemeriksaan lebih lanjut kondisi korban, perlu dilakukan pemeriksaan yang lebih
lengkap dari ujung kepala sampai ujunbg kaki.
1.
Kepala
è Telinga
è Hidung
è Mata
è Mulut
2.
Leher
3.
Dada
4.
Perut
5.
Punggung
6.
Panggul
7.
Anggota gerak atas dan bawah
PENTING...!!!!!
Pada
pemeriksaan anggota gerak selain PLNB juga lakukan pemeriksaan gerakan
sensasi dan sirkulasi ( GSS ).
|
4.
Pemeriksaan Denyut Nadi
Setiap
kali jantung berdenyut maka pembuluh nadi akan melebar dan berkonstraksi saat
darah melaluinya. Nadi adalah gelombang tekanan yang dihasilkan oleh denyut jantung.
Denyut nadi dapat diperiksa di bagian :
- Leher ( Pembuluh nadi
leher / Arteri karotis )
- Lengan atas ( Pembuluh
nadi lengan atas / Arteri brakialis )
- Pergelangan tangan (
Pembuluh nadi pergelangan tangan / Arteri radialis )
- Lipat paha ( Pembuluh nadi
lipat paha / Arteri femoralis )
Cara memeriksa nadi :
- Pasien berbaring atau
duduk dengan tenang
- Raba nadi yang akan
diperiksa dengan telunjuk dan jari tengah
- Tekan sedikit sampai
nadi teraba, lalu mulai menghitung sambil melihat penunjuk detik pada jam
- Bila denyut nadi
teratur, nadi diperiksa selama 15 detik dan hasilnya dikalikan 4 untuk
mendapatkan denyut nadi permenit. Bila denyut nadi tidak teratur, diukur selama 60 detik
- Laporkan juga teratur atau tidak, kuat atau
lemah denyut nadi penderita
Denyut Nadi
Bayi : 120 – 150 X / menit
Anak : 80 – 150 X / menit
Dewasa : 60
– 90 X /menit
5.
Pemeriksaan Pernapasan
Pada
penderita sadar jangan sampai penderita mengetahui bahwa frekwensi
pernapasannya sedang dihitung. Genggam tangan penderita lalu letakkan di atas
dada atau perut penderita, lalu amati gerakan naik turunnya.
Satu
pernapasan adalah satu kalli menghirup napas dan satu kali mengeluarkan napas (
satu kali gerakan naik dan turun ). Pernapasan dihitung selama 30 detik, lalu
dikalikan 2 untuk mendapatkan frekwensi pernapasan permenit.
Frekwensi Pernapasan
Bayi : 25 – 50 X / menit
Anak : 15 – 30 X / menit
Dewasa : 12 – 20 X / menit
6.
Pemeriksaan Suhu
Pada
pemeriksaan suhu tubuh cukup diperoleh data suhu relatif.Apakah ada peningkatan
atau penurunan suhu yang dilakukan dengan perabaan dengan menggunakan punggung
tangan pada dahi atau leher.
Kelembapan kulit juga harus dinilai ( berkeringat atau
kering )
Warna kulit juga perlu
dinilai
Pucat
Dapat terjadi akibat gangguan peredaran darah
Kemerahan
Tekanan darah tinggi, keracunan alkohol, luka bakar,
demam, penyakit infeksi
Kebiruan ( sianossi )
Kurangnya oksigen dalam darah
Kekuningan
Sering merupakan tanda gangguan hati
Biru kehitaman
Tanda
perdarahan bawah kulit
RIWAYAT PENDERITA
Untuk mengetahui penyebab atau pencetus suatu
kejadian, mekanisme kejadian atau perjalanan suatu penyakit maka diperlukan
wawancara yang dapat dilakukan dengan penderita, keluarganya atau saksi
mata.Riwayat penderita ini sangat penting pada kasus medis.Untuk memudahkan,
dikenal akronim KOMPAK.
K = Keluhan utama
Sesuatu yang sangat dikeluhkan penderita.Gejala adalah hal-hal yang
hanya dapat dirasakan oleh penderita misalnya nyeri, pusing.Tanda adalah hal-hal
yang dapat diamati oleh orang lain. Saat melakukan Tanya jawab hindari jawaban
YA atau TIDAK. Usahakan memberikan pertanyaan terbuka.
O = Obat-obatan yang diminum
Tanyakan apakah penderita sedang dalam proses
pengobatan. Gangguan yang dialami mungkin akibat lupa minum atau mene;an obat
tertentu. Contohnya seorang penderita kencing manis mengalami masalah kadar
gula darah yang tinggi karena lupa minum obat sebelum makan.
M = Makanan / Minuman terakhir
Hal ini dapat dijadikan dasar terjadinya
kehilangan kesadaran pada penderita. Selain itu data ini juga penting untuk
diketahui bila ternyata penderita harus menjalani pembedahan di RS.
P = Penyakit yang diderita
Riwayat penyakit yang sedang diderita atau
pernah diderita yang mungkin berhubungan dengan keadaan yang dialami penderita
saat ini. Contohnya asma dan jantung.
A = Alergi yang dialami
Perlu dicari apakah penyebab pada penderita
ini mungkin merupakan suatu bentuk alergi terhadap bahan-bahan tertentu.
Umumnya penderita atau keluarga sudah mengetahuinya dan sudah memahami
mengatasi keadaan itu.
K = Kejadian
Kejadian yang dialami penderita sebelum
kecelakaan atau sebelum timbulnya Waspadai Gejala dan Tandanya! Penyakit yang
diderita saat ini.
INGAT......!!!!!!!
Penolong tidak membuat diagnosa, tetapi
dapat membuat kesimpulan berdasarkan hasil temuannya.
|
PEMERIKSAAN BERKALA
Usahakan pemeriksaan terus dilanjutkan secara berkelanjutan sebelum
mendapat pertolongan medis. Secara umum pada pemeriksaan berkala harus
dinilai kembali :
-
Tingkat kesadaran
-
Nilai kembali jalan napas dan perbaiki bila
perlu
-
Nilai kembali pernapasan, frekwensi dan
kualitasnya
-
Periksa kembali nadi penderita
-
Nilai kembali keadaan kulit ; Suhu, kelembapan
dan kondisinya
-
Periksa kembali secara seksama mungkin ada
bagian yang belum diperiksa atau sengaja dilewati
-
Nilai kembali penatalaksanaan penderita (
secara keseluruhan )
- Pertahankan komunikasi dengan penderita untuk menjaga
rasa aman dan nyaman
PELAPORAN
Setelah selesai menangani penderita dan penolong
melakukannya dalam tugas maka semua pemeriksaan dan tindakan pertolongan harus
dilaporkan secara singkat dan jelas kepada penolong selanjutnya.
Dalam laporan sebaiknya dicantumkan :
- Umur dan jenis kelamin penderita
- Keluhan utama
- Tingkat kesadaran
- Keadaan jalan napas
- Pernapasan
- Denyut nadi
- Pemeriksaan yang penting
- KOMPAK yang penting’
- Penatalaksanaan
- Perkembangan lainnya yang dianggap penting
Tidak ada komentar:
Posting Komentar