TATA PERSURATAN DAN KEARSIPAN
A. Tata Persuratan (Mail Handling)
Prosedur penanganan surat baik surat masuk maupun surat keluar dapat
dilakukan dengan dua sistem yaitu Sistem Buku Agenda dan Sistem Kartu
kendali.
1. Sistem Buku Agenda
Karakteristik mail handling sistem buku agenda adalah saat penanganan
dan pendistribusian surat diperlukan buku-buku sebagai berikut :
Ika Septyaningsih
:D
Minggu, 19 Oktober 2014
Selasa, 05 November 2013
Selasa, 01 Oktober 2013
penilaian korban
"PENILAIAN KORBAN"
APA YANG HARUS KITA LAKUKAN KETIKA MENEMUKAN KORBAN
????
Tindakan penilaian korban atau sering disebut
juga Bantuan Hidup Dasar ( BHD ) terdiri dari :
1.
Penilaian Keadaan
Pada
saat sampai di lokasi kejadian hal yang pertama kali harus dilakukan adalah
menilai keadaan sekitar.Apakah aman atau tidak bagi dirinya.Jika ragu lebih
baik minta bantuan kepada orang dewasa.
Perhatikan :
Kamis, 26 September 2013
bencana
Kesiapsiagaan Bencana
Bencana
( Disaster )
Bencana
( disaster ) adalah kejadian akibat fenomena alam
yang luar bisaa dan atau yang disebabkan oleh ulah manusia yang menimbulkan
korban jiwa, kerugian material dan kerusakan lingkungan, dimana masyarakat
setempat tidak dapat mengatasinya, sehingga membutuhkan bantuan dari luar.
Bencana timbul ketika manusia tidak dapat mengatasi ancaman.
Penanggulangan bencana
adalah
adalah
Rabu, 15 Mei 2013
RJP
Pengertian : Tindakan yang dilakukan untuk
mengatasi henti nafas dan henti jantung
Tujuan : Untuk mengatasi henti nafas dan
henti jantung sehingga dapat pulih kembali
Indikasi :
1. Henti nafas (Respiratory
Arrest), henti nafas yang bukan disebabkan gangguan pada jalan nafas dapat
terjadi karena gangguan pada sirkulasi (asistole, bradikardia, fibrilasi
ventrikel)
2. Henti jantung (Cardiac Arrest)
dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti:
- Hipoksemia karena berbagai sebab
- Gangguan elektrolit (hipokalemia, hiperkalemia, hipomagnesia)
- Gangguan irama jantung (aritmia)
- Penekanan mekanik pada jantung (tamponade jantung, tension pneumothoraks)
Diagnosis :
- Tidak terdapat adanya pernafasan (dengan cara Look-Listen-Feel)
- Tidak ada denyut jantung karotis
Perhatian :
Pada pasien yang telah terpasang
monitor EKG dan terdapat gambaran asistole pada layar monitor, harus
selalu dicek denyut nadi karotis untuk memastikan adanya denyut jantung. Begitu
juga sebaliknya pada pasien terpasang monitor EKG yang telah di-RJP terdapat
gambaran gelombang EKG harus diperiksa denyut nadi karotis untuk memastikan
apakah sudah teraba nadi (henti jantung sudah teratasi) atau hanya gambaran EKG
pulseless. Jika nadi karotis belum teraba maka RJP dilanjutkan
Tindakan
Tanpa alat :
a.1 (satu) orang penolong : memberikan
pernafasan buatan dan pijat jantung luar dengan perbandingan 2 : 30 dalam 2
menit (5 siklus). Tiap 5 siklus dievaluasi dengan mengecek pernafasan (LLF) dan
jantung (perabaan nadi karotis). Jika masih henti jantung dan henti nafas, RJP
dilanjutkan
b. 2 (dua) orang penolong :
memberikan pernafasan buatan dan pijat jantung luar yang dilakukan oleh
masing-masing penolong secara bergantian dengan perbandingan 2 : 30 dalam 2
menit (5 siklus). Tiap 5 siklus dievaluasi dengan mengecek pernafasan (LLF) dan
jantung (perabaan nadi karotis). Jika masih henti jantung dan henti nafas, RJP
dilanjutkan dengan berganti orang.
c. Pijat jantung luar diusahakan 100
kali/menit
Dengan
alat :
Untuk mencapai hasil RJP yang lebih
baik harus segera diusahakan pemasangan intubasi endotrakeal
RJP
dihentikan bila :
- Jantung sudah berdetak ditandai adanya nadi dan nafas sudah spontan
- Mengecek nadi dan pernafasan
- Penolong sudah kelelahan
- Pasien dinyatakan tidak mempunyai harapan lagi/meninggal
Jumat, 15 Februari 2013
proses penciptaan manusia
Mengetahui
Bagaimana Proses Penciptaan Manusia
Takdir telah ditetapkan 50.000 tahun sebelumnya
diciptakan Langit dan Bumi, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam
dari Abdullah bin ‘Amr radhiallahu ‘anhuma :
“Sesungguhnya Allah menetapkan
takdir-takdir makhluknya 50.000 (Lima puluh ribu) Tahun sebelum menciptakan
langit-langit dan bumi.” (HR. Muslim 2653, shahih)
Bagaimana Kita Diciptakan?
Selasa, 05 Februari 2013
pergerakan nasional
STRATEGI PERJUANGAN ORGANISASI
PERGERAKAN NASIONAL
A
|
pabila kita melihat
dari segi perjuangannya organisasi yang ada pada masa pergerakan nasional
Indonesia antara tahun1920-1942 memiliki 2 strategi perjuangan yaitu radikal
dan moderat. Perjuangan bersifat radikal adalah perjuangan yang amatkeras
menuntut perubahan dengan cara melakukan nonkoorperasi (tidak bekerja sama)
terhadap pemerintah kolonial. Pergerakan Nasional bersifat moderat adalah
perjuangan yang menghindari tindakan kekerasan atau perilaku ekstrem yang
ditandai dengan penerapan taktik koorperasi (kerjasama) terhadap penguasa
kolonial.
a.
Orgnisasi-organisasi
Pergerakan Nasional Nasional Indonesia yang Bersifat Radikal
Organisasi-organisasi radikal
merupakan taktik non koorperasi kepada Belanda. Mereka menuntut perubahan
sekeras-kerasnya dan secepat-cepatnya. Semua hal yang berkenaan dengan
pencapaian cita-citanya diusahakan sendiri,antara lain melalui jalinan
persamaan nasional,memajukan pendidikan,dan meningkatkan kegiatan sosial untuk
mensejahterakan rakyat.
Salah satu bukti radikalisme adalah
tidak bersedia duduk dalam Dewan Rakyat (Volks Raad) yang dibentuk
pemerintah Belanda. Periode ini berlangsung antara tahun 1920-1930. Hal ini
dipengaruhi oleh perkembangan politik diluar negeri, seperti Revolusi
Rusia tahun 1917 yang memengaruhi tumbuh
dan berkembangnya gerakan komunis internasional. Di Hindia Belanda,kelompok
sosial demokrat Belanda memberi angin terhadap gerakan radikal yang
progresif-revolusioner melalui wadah ISDV tahun 1914.
Gerakan radikal berupa
Langganan:
Postingan (Atom)